KILAS RAKYAT

Sumber Informasi Rakyat

Kapolres Sinjai Ikuti Rakor Secara Virtual Perkembangan PMK dengan BNPB.

Sinjai,Lidik investigasi Ri. Com – Kepala Kepolisian Resor Sinjai Ajun Komisaris Besar Polisi (Akbp) Rachmat Sumekar, S.Ik., M.Si mengikuti vicon terkait Rapat Kordinasi Perkembangan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), Bertempat diRuang Data Makodim 1424 Sinjai, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. Jum’at (19/8/2022).

Kegiatan dipimpin oleh Letjen TNI Suharyanto, S.Sos.,M.M, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan para Dandim dengan Forkopimda jajaran Korem 141 / TP.

Kegiatan Rakor yang digelar secara virtual di Makodim 1424 Sinjai turut hadiri pula Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, S.H, LLM Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf Sumardi, SE.,M.Si, Sekertaris DPKH Kabupaten Sinjai drh. Charidjah, Medik Veteriner DPKH Sinjai drh. Vina Eka Viscafebriana,

Pasi Ter Kodim 1424 Sinjai Lettu Inf. Tamrin dan Staf Intel Kodim 1424 Sinjai Serma Arbin.

Dandim 1424 Sinjai, Letkol Inf. Sumardi,SE.,M.Si mengatakan, dalam rakor ini pemerintah pusat dalam hal Kepala BNPB agar menindaklanjuti kasus PMK yang ada di wilayah masing-masing.

Sekaitan dengan hal itu, pihaknya bersama Polri dan Pemkab Sinjai terus bersinergi terjun ke lapangan secara aktif untuk penanganan PMK dengan melibatkan Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.

Mengingat sejauh ini, kata dia DPKH Sinjai telah mencatat 41 kasus PMK. 32 diantaranya telah dilakukan pemusnahan dengan cara pemotongan bersyarat, sedang 9 ekor lainnya diisolasi dan dalam pengawasan petugas.

“Jadi ini langkah yang telah kami lakukan agar PMK tidak menyebar sehingga Sinjai kedepan bisa terbebas dari PMK seperti arahan dari kepala BNPB tadi,” jelasnya.

Saat ini, petugas yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kabupaten Sinjai intens melakukan edukasi kepada peternak di kecamatan.

“Kita terus mengedukasi peternak, termasuk melakukan komunikasi dengan peternak yang mempunyai sapi positif PMK dan sudah dianggap berbahaya untuk dilakukan pemotongan bersyarat,” pungkasnya. 

Sementara itu, Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa,SH.,LLM mengaku telah memerintahkan instansi terkait untuk melibatkan aparat TNI/Polri dalam penanganan kasus PMK di Sinjai. Termasuk meminta memperketat pengawasan lalu lintas ternak di Kabupaten Sinjai, dalam mencegah penyebaran PMK terhadap ternak warga.

Untuk itu, Bupati Sinjai berharap kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, khususnya peternak agar melaporkan ke petugas terdekat ketika terdapat gejala PMK terhadap ternaknya, baik sapi maupun Kambing.

“Segera dilaporkan, ini untuk kebaikan kita bersama. Kita mau Kabupaten Sinjai ini terbebas dari PMK, apalagi populasi ternak sapi kita cukup banyak sekitar 124 ribu ekor,” kuncinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini