Tak Tersentuh Dana Desa. Persawahan Warga Pulias Terancam Erosi, Pemerintah Diminta Bertindak
Tolitoli Lidik investigasi-ri.com- salah satu sumber ketahanan pangan didaerah terancam susut dan menghilang meski Indonesia sudah 76 kali merayakan HUT kemerdekaan RI. Sehingga arti kemerdekaan itu diminta hadir dalam perwujudan pemerintah mengatasi keresahan dan kekhawatiran rakyatnya.(18/08/21)
Akibat curah hujan tinggi dari beberapa tahun lalu. areal persawahan warga di desa pulias kec ogodeide kab tolitoli makin mengalami penyusutan akibat erosi dari arus sungai yang deras. Sehingga berdampak bagi pendapatan petani dan keberadaan sawah itu sendiri dari ancaman banjir…
Sesuai UU No 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani.
Warga berharap pemerintah dan DPRD memberikan perhatian khusus dengan kondisi sawah petani saat ini. Agar di berikan anggaran dibuatkan Bronjong di tepian sungai sebagai penahan banjir agar sawah petani yg di tepian sungai tidak mengalami erosi terus-menerus.
Padahal hanya membutuhkan beberapa ret batu saja.
Dalam kondisi pandemi sulitnya ekonomi hingga warga berharap pemerintah khususnya dinas terkait memberi perhatian dan penanganan secepatnya. Ungkap salah seorang warga
Lahan pertanian memiliki peran strategis bagi masyarakat Indonesia khususnya tolitoli yang bercorak agraris yang sebagian penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Lahan merupakan sumber daya pokok dalam usaha tani terutama kondisi yang sebagian besar bidang usahanya masih bergantung pada pola pertanian. Disisi lain lahan merupakan sumber daya alam yang terbatas tetapi kebutuhan terhadap lahan terus meningkat.
Dana desa yang di harapkan bergulir hingga saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup masyarakat di desa. tapi dinilai belum mampu menjawab persoalan di tengah masyarakat. Olehnya itu di harapkan kucuran dana APBD untuk menjawab keresahan warga.
Kadus pulias dusun II Supardi selaku perpanjangan tangan kades pulias saat di temui di kediamannya mengatakan. Bisa saja kita anggarkan dana desa untuk pembuatan Bronjong. Hanya saja kita sudah punya pembangunan skala prioritas yaitu drainase. Karena mengingat warga dusun II ini kerap menjadi langganan banjir.
Dia menambahkan. Karena kita memiliki 4 dusun dan masing-masing punya pembangunan skala prioritas termasuk abrasi pantai yang ada di dusun pulau. Jika kita masukkan Bronjong itu. tentu salah satunya terpending . ujarnya
Lebih lanjut menambahkan. Tapi kita sudah mengusul melalui RKPDes di hadiri juga staf ahli perwakilan kabupaten. Kita berharap usulan kita melalui RKPDes itu di perhatikan dan diteruskan ke instansi terkait untuk mendapatkan bantuan APBD. Karena memang ada 3(tiga) titik yang krusial butuh pembuatan Bronjong termasuk sekolah SD ini salah satunya. Tembok penahanannya juga sudah roboh akibat erosi karena banjir.
(Mr ius)
Tinggalkan Balasan