Baru 3 tahun menjabat,program TAHAJUD sangat terkesan dihati masyarakat morowali.
Morowali.lidikinvestigasi-ri.com.Dengan visi bupati morowali Drs.taslim dan wakil bupati Dr.H.Najamudim,S.Ag.,S.Pd.,M.Pd. “MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN MOROWALI YANG SEJAHTRA BERSAMA” banyak pihak dari semua elemen masyarakat yang merasa sangat tersentuh,terbantu, dan terkesan dihati masyarakat, apalagi dimasa perekonomian yang carut marut akibat pandemik covied19.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi peminpin daerah yang baru menjabat selama tiga tahun ini.
Dimasa pandemik covied19 begini bupati dan wakil bupati morowali ini tidak pernah kehabisan akal dan ide dalam mensejahtrakan masyarakat morowali, sangat terlihat keberpihakan peminpin daerah ini untuk mewujudkan misi dan visinya guna mensejahtrakan seluruh lapisan masyarakat morowali.
Salah satu contoh ide cemerlang yang ciptakan di masa pandemi ini,diantaranya solusi soal pupuk untuk para petani padi yang kadang lambat pendistribusinya dan tidak cukup, sehingga berkat ide beliau kini para petani mengenal yang namanya padi organik,dimana dalam hal ini semua perawatan dan pemupukan tanaman padi berasal dari bahan organik, rumahan, mulai dari pengusiran hama,hinggah pemupukan,dari bumbu-bumbu dapur,sayuran dan buah yang sudah busuk, dan kotoran hewan.
Telah terbukti di kecamatan wita ponda desa bumi harapan ada salah satu pegiat tani yang sudah berhasil menerapkan ide tersebut,dari hasil panen yang sangat memuaskan, 1 hektar tanah dapat menhasilkan sekitar 8 ton dengan tidak menggunakan pupuk sedikit pun.(informasi dihimpun dari dinas pertanian morowali).
Dari segi peralatan pertanian untuk memperbantukan masyarakat dalam bertani,dalam tiga tahun menjabat bupati dan wakil bupati morowali sudah menbeli COMBAIN(alat panen padi) yang jumlahnya sudah 11 unit,dengan speksifikasi lebih bagus, yang pembeliannya murni dari APBD bukan bantuan dari pemerintah pusat.
Bahkan soal biaya produksi para petani padi kembali dimanjakan oleh pemerintah daerah ini, dengan menekan biaya panen menggunakan peralatan mesin combain yang diperbantukan ke para petani,yang biaya awalnya sekitar Rp 18.000-20.000/karung kini turun menjadi Rp.12.000/karung nanti untuk periode panen bulan oktober-desember 2021.
Selain itu disektor pendidikan, pemerintah kabupaten morowali menggenjot, peninkatan SDM baik dari para santri yang disekolah ke luar negeri,menbiayai kuliah para guru untuk peninkatan kualifikasi para guru yang belom S1,biaya pendidikan para santri yang kurang mampu sekitar 800 santri seluruh kabupaten morowali yang dibiayai pendidikannya masing Rp.500 ribu/santri dalam sebulan,biaya pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu, sekitar Rp 4 juta/tahun,pembangunan pondok pesantren yang semenjak kepeminpinannya sekitar 8 ponpes yang sudah mendapatkan bantuan,masing-masing 1 milyar/ponpes.
Untuk para lansia,janda,dan penyandang disabilitas,sudah mencapai 300 orang yang menerima manfaat dari program bupati dan wakil bupati ini,sangat terlihat keberpihakan beliau dalam mensejahtrakan masyarakat morowali yang semua anggarannya murni dari hasil APBD daerah morowali,
Dalam Hal ini penulis belom bisa menyampaikan semua program bupati dan wakil bupati morowali yang telah terlaksana sesuai misi beliau, ini serangkaian besar,keberpihakan pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat morowali yang sejahtra,bertakwa, dan dan SDM yang mumpuni,
Salah satu pimpinan ponpes penerima manfaat program pembangunan senilai Rp 1 milyar pimpinan pondok pesantren alwahid kaleroang ustadz Ihwan.Hi.Wahid.S.Pd.i. di desa kaleroang kecamatan bungku selatan kabupaten morowali, mengakui satu-satunya bupati disulawesi tengah yang menberikan bantuan dari segi material sebanyak ini.
“Satu-satunya bupati di sulawesi tengah yang menberikan dukungan material ke dunia pendidikan santri sebanyak ini, bukan hanya menbangunkan pondok tapi sekaligus jaminan hidup santri,”kata ustadz.jum,at(10/9/21).
Lanjut,kenapa saya bisa bilang begitu karena pernah ada yang datang ngajar kesini ustadz dari sulawesi tenggara dan dari sulawesi selatan kaget, kok bisanya bantuan dari pemerintah daerah sebanyak itu,ustadz itu sangat kaget dengan bantuan ini.
Sebenarnya yang tadinya ponpes ini agak tenggelam,tetapi berkat ransangan pimpinan daerah kita ini,bahkan ponpes kita ini yang dikaleroang yang tadinya banyak orang tua, melirik sebelah mata,berkat bantuan beliau menbangunkan ponpes ini sekaligus menberikan jaminan hidup ke sabtri, sekarang para orang tua mereka berlomba-lomba memasukkan anaknya ke ponpes ini,”terang ustadz ihkwan.
Selain itu, para penerima manfaat jaminan hidup janda,lansia sebanyak 5 orang masing-masing mendapatkan Rp 500 ribu/bulan dan penerima bantuan rumah sebanyak kurang lebih 8 kepalah rumah tangga senilai Rp.50 juta/KK di desa kaleroang kecamatan bungku selatan,sangat berterimakasih berkat uluran tangan dari pemerintah daerah morowali.
“Terimakasih pak bupati, atas bantuannya,saya tinggal berlima disini nak nenek-nenek semua,tidak ada laki-laki,syukurmi kita,”ucap nenek aminah.(salah satu penerima jaminan hidup lansia)
Sementara salah satu penerima bantuan rumah ditahun 2020,yang dulunya tinggal bersama orang tua juga mengucapkan hal yang sama.
” Yaaa senangmi,saya bersyukurmi alhamdulillah,adami kita tempati,kalau 20 juta ini tidak cukup, ini 50 juta nilainya yang kita terima dalam bentuk bahan,tukang nya juga dibayarkan jadi total itu 50 jutami,”ungkapnya.(salah satu penerima bantuan rumah yang anggarannya dari APBD daerah morowali).
Tinggalkan Balasan