KILAS RAKYAT

Sumber Informasi Rakyat

Serikat pekerja dimorowali menggelar aksi damai,pekerja lokal PT IMIP seolah olah dianak tirikan dibumi pertiwi.

Morowali.lidikinvestigasi-ri.com. kurang lebih ratusan orang  karyawan PT indonesia morowali industrial park (PT IMIP) yang tergabung kedalam serikat pekerja nasional (SPN) menggelar aksi damai di desa patufia dan didepan kantor bupati morowali pada hari rabu 25 agustus 2021.

Massa awalnya ingin menggelar  aksi dikantor PT IMIP karena diblokade oleh petugas akhirnya massa menggelar aksi didesa patufia kecamatan bahodopi pada pukul 08.00 sampai pukul 09.00 WIB, dengan menyampaikan aspirasi dan tuntutan para buruh yang hak-haknya seolah-olah dibeda-bedakan dengan tenaga kerja asing TKA cina,hingga pada pukul 11.49 WIB para massa melanjutkan berorasi di depan kantor bupati morowali sampai pukul 12.35 WIB hingga akhirnya pihak pemerintah kabupaten morowali mengadakan pertemuan di kantor bupati morowali.

Dalam orasinya massa menyanpaikan 10 tuntutan yaitu,menolak UU no 11 tahun 2020 beserta peraturan turunannya,mendesak perusahaan menberlakukan upah diatas minimun,mendesak perusahaan menhapus sistem kerja shidt 3 regu, mendesak perusahaan tidak melakukan demosi secara sepihak, mendesak perusahaan agar tidak  menberlakukan peraturan-peraturan diluar peraturan yang berlaku,mendesak perusahaan menyiapkan fasilitas kerja yang baik didalam dan diluar perusahaan, mendesak perusahaan agar tidak mengankat safety dari pihak asing,mendesak perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi kepada pekerja dan menberikan kepastian kerja kepada pekerja, mendesak perusahaan menerapkan aspek k3 dilingkungan perusahaan.

Menurut salah satu kordinator lapangan (KORLAP) aksi Aryanto, 10 tuntutan tersebut sudah sesuai dengan fakta-fakta  yang terjadi di lapangan,banyak teman-teman pekerja lokal yang seolah-olah dianak tirikan oleh pihak perusahaan.

“Banyak peraturan-peraturan perusahaan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku bahkan tidak susai dengan perundang-undangan,hal ini menberatkan para pekerja lokal,perusahaan hanya memikirkan keuntungan saja tanpa memikirkan nasib dan kesejahtraan para pekerja,”beber Aryanto.Rabu (25/8/21).

Lanjut Aryanto,”bahkan banyak teman-teman pekerja yang dipaksa berhenti kerja,kalau tidak mau terpaksa dipecat secara sepihak,nah inikan tidak sesuai dengan peraturan yang ada,seharusnya kan di skorsing dulu jangan lansung dieksekusi.

Fasilitas saja kita dibeda-bedakan,kita ini buruh lokal bagaikan anak tiri dalam perusahaan itu,kasarnya kita bagaikan tamu didalam rumah kita sendiri,orang tiongkok diistimewakan dibangunkan mes yang full fasilitas,nah kita pribumi dipandang sebelah mata,dan ini terjadi dari dulu,pembodohan ke para pekerja pribumi,makanya kita gelar aksi ini agar kedepannya nasib teman-teman pekerja diimip tidak seperti ini.

Sekiranya pemerintah baik daerah maupun pusat agar aksi tuntutan kita ini didengar dan direspon karna kita memperjuankan hak hak yang seharusnya didapat oleh teman-teman pekerja lokal.selayaknya apa yang pekerja asing  dapatkan kita pun dapatkan karna kita juga bekerja diperusahaan itu,kami jangan diintimidasi dengan peraturan-peraturan yang seolah-olah tajam ke pekerja lokal tumpul ke TKA asing tiongkok,”harap Aryanto.

Sementara itu setelah melakukan aksi pemerintah kabupaten Morowali bupati morowali Drs Taslim dengan didampingi oleh kapolres morowali AKBP  Ardi Rahananto SE.SIK.,MSi. dan Dandim yang diwakili oleh kasdim 1311/morowali mayor infantri David Lunta ,asisten 3 Husban laonu SP.,M.Si dan unsur forkopimda, merespon dan sekaligus menfasilitasi dengan mengadakan pertemuan dengan perwakilan aksi di gedung kantor bupati morowali.

Dalam pertemuannya pihak perwakilan aksi menyampaikan 10 tuntutan ke pemerintah kabupaten morowali dan sekaligus menyampaikan  kekecewaan karena pada pertemuan tersebut pihak perwakilan aksi menharapkan kehadiran perwakilan perusahaan PT IMIP tetapi tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

“Dalam pertemuan ini saya berharap pihak perusahaan hadir ditempat ini untuk menbicarakan tuntutan kami, tapi nyatanya pihak perusahaan tidak ada,”kata iwan.perwakilan aksi yg hadir salam pertemuan dengan pemda kabupaten morowali

Sementara itu pihak pemerintah kabupaten morowali, bupati morowali Drs taslim mengatakan siap menampun  sekaligus menindaklanjuti aspirasi dari teman-teman serikat pekerja.

“Kami dari pemerintah daerah bersama dengan TNI dan POLRI siap menampun sekaligus menfasilitasi aspirasi teman-teman dari serikat pekerja nasional (SPN),sekiranya tuntutan dari teman-teman SPN  ini akan kami  sampaikan ke pemerintah pusat,” kata bupati morowali.

Terlihat bupati morowali sangat mengapresiasi tuntutan dari perwakilan SPN dengan menulis semua tuntutan yang disampaikan oleh perwakilan aksi dalam pertemuan tersebut.

“Intinya kami sangat siap,makanya kami tulis semua tuntutan teman-teman untuk jadi acuan dan pembahasan kita nanti baik kepusat maupun ke pihak perusahaan,” terang bupati morowali dalam pertemuan dengan perwakilan aksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini